1.
Aktifkan Stabilizer
Hal yang paling penting
dalam merekam video adalah kestabilan gambar yang dihasilkan. Bila video yang
kamu hasilkan memiliki gambar yang jernih namun terlalu goyang kesana kemari
tentu akan mengurai minat penonton video tersebut. Tentunya akan pusing melihat
gambar yang terlalu goyang tanpa kestabilan. Kamu juga akan gagal menyampaikan
nilai seni maupun informasi yang terdapat pada video tersebut. Maka dari itu
sangat perlu bagi kamu untuk mengaktifkan stabilizer yang sudah tersedia pada
pengaturan kamera smartphone saat akan memulai merekam video. Dengan begitu,
smartphone akan otomatis meredam guncangan yang terjadi saat perekaman.
Sehingga video yang dihasilkan tampak lebih stabil dan halus dalam segi
perpindahannya.
2.
Atur White Balance
Banyak para awam yang
menggunakan kamera perekam smartphone secara instan tanpa memperhatikan warna
yang dihasilkan dari bidikannya tersebut. Maka tak jarang bila kamu sering
mendapati video dengan hasil yang berwarna terlalu kuning atau kebiruan. Untuk
menghasilkan video yang bagus dengan warna real seperti yang terlihat oleh mata
kita maka kamu harus mengatur white balance dari kamera. Biasanya terdapat pada
menu setting kamera kemudian kamu bisa membandingkannya antara yang terlihat di
viewfinder dengan yang tampak oleh mata. Apakah gambar bidikan kamu sudah
memiliki warna yang serupa. Selain itu, kami juga bisa mengatur white balance
dengan cara yang sederhana yaitu arahkan kamera smartphone kamu ke benda apapun
yang berwarna putih polos. Maka kamera smartphone kamu akan menyesuaikan hasil
bidikan mendekati warna normal.
3.
Gunakan Headset atau Mic Eksternal
Salah satu kelemahan dalam
merekam video menggunakan smartphone adalah suara yang dihasilkan kurang jernih
bahkan tercampur dengan bisingnya suara latar belakang atau lingkungan sekitar.
Karena bukan kamera profesional maka kamu dapat mengakali pengambilan video
dengan kamera smartphone melalui bantuan headset guna memfokuskan suara yang
ingin kalian ambil. Sehingga akan meminimalisir bocornya suara-suara dari
lingkungan sekitar.
4.
Pakai Tripod
Pakailah tripod agar video
yang kamu hasilkan memiliki hasil yang lebih stabil. Terutama bila kamu merekam
tanpa berpindah-pindah. Lebih baik menggunakan tripod agar gambar yang kamu
buat tidak memiliki guncangan atau perubahan posisi yang sangat terlihat. Bagi
pemakai smartphone yang memiliki tangan bertremor atau bergetar ketika memegang
suatu benda, maka sangat disarankan untuk memakai tripod untuk menghasilkan
video yang sesuai harapan. Agar kamu bisa membuat suatu karya video yang
sederhana namun enak ditonton dan bergaya profesional.
5.
Gerakan Smooth
Jika kamu ingin mengambil
video dalam situasi bergerak ataupun mengikuti objek yang akan kamu rekam, maka
usahakanlah untuk bergerak secara halus. Karena yang kamu gunakan adalah kamera
standar yang tersemat pada smartphone sehingga memiliki sensitifitas tinggi
pada perubahan gerak. Janganlah mengambil gambar secara cepat perpindahan satu
object ke object lainnya.
Jika kamu melakukannya, maka
pasti kamu akan memberikan gambar yang kabur saat proses perpindahan terjadi.
Ini akan memperburuk karya videomu dan tentunya membuat video kamu terkesan
tidak profesional. Jadi berusahalah untuk menggerakan smartphone sehalus
mungkin dalam perpindahan. Pikirkan dan rencanakanlah langkah-langkah shot yang
akan kamu ambil sebelum kamu melakukan perpindahan, sehingga kamu akan
meminimalisir terjadinya perpindahan secara tiba-tiba.
6.
Hindari Penggunaan Zoom
Ingatlah bahwa yang kamu
pakai hanyalah kamera smartphone. Tentunya banyak sekali batasan-batasan yang
dapat dilakukan dengan kamera tersebut. Salah satunya adalah zoom, sangat tidak
disarankan bagi kamu memakai zoom pada kamera smartphone. Karena zooming pada
kamera smartphone lebih banyak membuat noise pada gambar dibandingkan untuk
memperjelas. Jadi bila memang kamu ingin memperlihatkan object lebih dekat,
maka langkah terbaik adalah dengan mendekati object tersebut. Dengan begitu
kamu akan mendapatkan gambar yang lebih jelas dan jernih dibandingkan dengan
zoom yang beresiko membuat video menjadi pecah.
7. Perhatikan Angle
Angle merupakan titik tempat
kamu membidik object. Angle sangat berhubungan dengan posisi tinggi atau
rendahnya mengambil suatu shot. Angle sangat berguna dalam segi psikologis yang
akan tercipta pada video yang kita buat. Setiap angle memiliki kriteria
psikologis masing-masing. Seperti low angle membuat kesan tinggi, berwibawa
atau seram. High angle akan membuat object dipandang secara psikologis
menyedihkan, tak berdaya maupun kecil dan lebih rendah. Sedangkan angle eye
level memiliki kesan normal yang santai dan menyenangkan. Jadi bila kamu
membuat video dengan adegan seseorang yang sedang marah, maka ambillah dengan
posisi low angle sehingga seseorang yang sedang marah tersebut lebih terlihat
sisi psikologis amarahnya karena tampak lebih menyeramkan dengan posisi yang
menjulang. Maka bila yang kamu ambil adalah adegan menangis, pasti kamu sudah
tahu bukan harus mengambil dengan angle apa?
8.
Perhatikan Penempatan Object
Penempatan object juga
menjadi hal yang penting. Tak harus melulu meletakkan object pada sisi tengah.
Meletakkan object pada sisi samping dengan diiringi background yang indah
justru akan memberikan nilai artistik yang lebih tinggi dalam karya videomu.
Maka mulailah bereksperiman untuk penempatan object yang terkesan lebih berseni
dan tidak monoton. Namun jangan sampai membuat viewfinder menjadi tampang
terlalu kosong. Kamu harus pintar-pintar mengombinasikan object dengan suasana
lingkungan sekitar namun jangan lebih dominan dari object utama yang kamu
targetkan.
9.
Shot secara Simetris
Seringkali kita mengambil
shot namun mengabaikan kondisi dan posisi kamera yang tentunya adalah
smartphone. Tanpa sadar kita sebenarnya membidik gambar dengan posisi
smartphone yang miring alias tidak simetris. Hal ini akan sangat mengganggu
hasil akhir video kalian. Karena saat kalian memutar ulang hasil rekaman
tersebut akan sangat terlihat bahwa video yang kamu tonton sebenarnya miring.
Memang kemiringan smartphone sangat tidak terasa saat kita sedang merekam
karena kita terlalu fokus pada object yang direkam. Maka dari itu haruslah
membiasakan diri untuk mengatur posisi smartphone sebelum memulai merekam,
apakah dirasa sudah simetris atau belum.
10.
Jangan Menutupi Microphone
Pengguna smartphone telah
sangat terbiasa untuk memotret menggunakan kamera smartphone. Hal ini akan
terbawa pada saat mengambil video menggunakan kamera smartphone. Yaiitu
kebiasaan untuk hanya fokus pada gambar yang sedang dibidik sehingga tak sadar
bahwa pada perekaman video diperlukan kombinasi dengan suara. Kebiasaan
pengguna smartphone yang memegang HP nya dengan berbagai cara akan terbawa pada
saat merekam video sehingga tak sadar bahwa telah menutupi bagian mirophone
yang terdapat pada smartphone. Mulailah membiasakan diri dan menghafal bagian
microphone smartphone anda untuk meminimalisir terjadinya kegagalan dalam
merekam suara.
11.
Bersihkan Lensa
Bagi mereka yang bukan
merupakan seseorang profesional dalam hal fotografi ataupun videografi pastinya
akan sangat menghiraukan bahkan melupakan kebersihan kamera. Padahal kamera
merupakan modal utama untuk pembuatan video. Tentulah kamu harus selalu menjaga
kebersihan lensa terutama saat akan memulai untuk membuat video.Agar gambar
pada video yang kamu buat nampak jernih tanpa ada penghalang debu ataupun
gambar yang kabur karena bercak kotor pada lensa. Kamu bisa membersihkannya
dengan menggunakan tisu halus atau yang paling baik adalah menggunakan kain
berbahan lembut. Hal ini diperlukan guna menghindari terjadinya goresan pada
lensa kamera. Maka dalam membersihkan kamera pun kalian harus berhati-hati
menjaga aset utama kamu ini.
12.
Cek Memory
Memory yang terdapat pada
setiap smartphone tentunya berbeda-beda. Baik itu memory internal yang sudah
tersedia pada bawaan smartphone maupun memory eksternal seperti micro SD.
Sebelum memulai perekaman tentunya kamu harus memperhatikan berapa sisa memory
yang kamu miliki. Mengapa demikian? Karena pembuatan video merupakan proses
yang berkesinambungan secara menerus tanpa jeda saat perekaman, maka pastinya
kamu harus memiliki memory yang cukup.
Tentunya kamu akan kecewa
atau mungkin merasa jengkel bukan bila saat sedang asik merekam tiba-tiba saja
smartphonemu berhenti merekam karena memory yang tidak tersedia. Terlebih lagi
bila yang kamu rekam adalah moment berharga yang tak akan terulang dua kali.
Selain itu, dengan memiliki memory yang lebih longgar dan cukup banyak pun akan
membuat proses perekaman menjadi lebih ringan. Karena bila memory hanya tersisa
sedikit saja maka kemungkinan besar video yang kita hasilkan akan menjadi
patah-patah dan tidak halus. Maka dari itu kalian juga harus pertimbangkan
memory yang kalian miliki sebelum memulai merekam.
13.
Tes Deteksi Suara
Tes deteksi suara juga
merupakan hal penting. Jangan sampai kamu telah selesai merekam namun ternyata
suaranya tidak masuk karena setting yang salah ataupun karena ternyata ada
kerusakan tertentu pada deteksi suara smartphone kamu. Maka ada baiknya sebelum
memulai merekam, kamu coba dulu untuk merekam suara kalian. Apakah suara yang
kamu rekaman tertangkap dengan baik atau justru tidak ada hasilnya. Perhatikan
juga pada volume utama smartphone kamu. Jika ternyata sebelum kamu merekam
video, kamu tengah mendengarkan lagu atau menggunakan fitur suara lainnya dan
tanpa sengaja memberikan settingan suara kecil atau bahkan mute. Maka pada
jenis smartphone tertentu hal ini bisa menjadi dampak pada hasil rekaman. Entah
itu suara asli menjadi lebih kecil pada hasil rekaman atau bahkan tidak ada suara
sama sekali karena settingan suara yang telah di mute.
14
Pergunakan Fitur Maksimal Durasi Perekaman
Mungkin kalian belum tau
bahwa pada fitur perekaman di smartphone-smartphone tertentu memiliki fasilitas
maksimal durasi perekaman yang dapat diatur sesuai kebutuhan kita. Dengan
begitu kamu dapat lebih memperhitungkan waktu pembuatan video ataupun untuk
menghemat memory sehingga tidak terlewat dari batas yang kamu inginkan. Ini
juga dapat membantu kamu yang membutuhkan video dengan batasan durasi tertentu,
sehingga kamu bisa membuat video tanpa harus melakukan pemotongan durasi
setelahnya. Contohnya jika kamu membuat video untuk postingan instagram yang
memiliki durasi maksimal 1 menit.
15.
Kondisi Baterai
Kondisi baterai juga bisa
berdampak pada performa perekaman video, terutama bila menggunakan kamera
smartphone. Akan sangat terasa bila kamu merekam video pada saat baterai full
atau diatas 50% maka kamu akan mendapatkan hasil gambar yang nyaris normal seperti
tampak mata. Namun apabila baterai sudah dibawah 50% bahkan sudah sangat low
pastinya akan berdampak buruk pada hasil video yang kamu buat.
Bisa terjadi berbagai
kemungkinan, entah warna video yang menurun jauh dari warna asli, video yang
patah atau tersendat dan tidak halus hingga resiko terjadinya hang pada
smartphone. Karena kamu harus tau bahwa perekaman video tentunya akan sangat
menguras energi smartphone untuk merekam gambar sekaligus memproses saving pada
memory. Kamu harus benar-benar memperhatikannya, jangan sampai kebiasaan
merekam dengan baterai yang hampir low justru akan menurunkan bahkan merusak
performa smartphone kamu.
16.
tamakan Pencahayaan Alami
Pencahayaan juga merupakan
hal penting dalam perekaman video. Akan sangat tidak menarik jika video yang
kamu ambil memiliki pencahayaan yang kurang sehingga mengaburkan pandangan
bahkan membuat kamu gagal menunjukkan object utama. Kecuali bila video yang
kamu buat memang menginginkan nuansa gelap ataupun silhouette. Jika memang yang
kamu butuhkan adalah video dengan kecerahan normal, maka kamu harus perhatikan
pencahayaan dalam video kamu.
Terlebih lagi setiap kamera memiliki kemampuan menangkap cahaya yang berbeda-beda. Maka sebisa mungkin ambillah gambar ditempat yang cukup bercahaya dan tidak membidik pada posisi membelakangi cahaya. Namun kamu harus tau bahwa video terbaik merupakan video dengan pencahayaan alami yaitu menggunakan cahaya alam alias matahari. Hal ini akan membuat video kamu memiliki cahaya yang natural. Akan sangat jauh berbeda bila kamu hanya mengandalkan cahaya lampu yang berbeda-beda tingkat warna yang akan dihasilkan dalam video. Kecuali bila kamu menggunakan lighting profesional seperti di studio perekaman.